Rabu, 12 November 2008

cerita ‘’Begawan Pulasari dan Begawan Sakri’’


Pada jaman dahulu kala ada 2 guru yang mengajar ilmu bela diri bernama Begawan Pulasari dan Begawan Sakri, Begawan Pulasari mengajarkan bela diri hanya untuk kebaikan dan Begawan Sakri mengajarkan bela diri untuk semaunya sendiri. Kedua guru itu menyebarkan muridnya ke pelosok Betawi dan sekitarnya. Kemudian murid-murid melakukan kegiatan,umumnya murid Begawan Pulasari dipuji orang karena selalu menolong dan berbuat baik,sebaliknya murid Begawan Sakri dibenci dan ditakuti karena sering membuat onar dan kekacauan di kampung.

Masyarakat betawi berharap agar perbuatan murid Begawan Sakri dihentikan karena membuat keributan, apalagi adanya kedatangan Mangitem yang suka mabuk,merampok,& menggangu perempuan di kampung.

Di pantai sebelah utara ada kampung nelayan,yang tenteram & damai sebab itu mata pencaharian mereka adalah nelayan ketika Mangitem datang ke kampung nelayan kampung itu menjadi tak nyaman lalu ada seorang pemuda datang karena ingin melawan yang bernama Mangitem dan pemuda itu bernama Junaid dia adalah murid Begawan Pulasari lalu datanglah ia dan terjadi peperangan antara Mangitem & Junaid setelah lama berperang akhirnya Mangitem lengah dan dari jarak jauh Mangitem memanggil Begawan Sakri gurunya.
Begawan Sakri datang,Begawan Sakri ingin melawan Junaid dan datanglah Begawan Pulasari akhirnya terjadi peperangan lagi antara Begawan Sakri & Begawan Pulasari, karena Begawan Sakri hampir lengah Begawan Sakri lari dan Begawan Pulasari mengejar akhirnya Begawan Sakri menghilang dan akhirnya Begawan Pulasari melanjutkan perjalanannya. Ketika ditengah jalan ia melihat bangunan
yang sedang di bangun ia tampak keheranan dan ia bertanya kepada seseorang {ketua kampung} dan ternyata nama bangunan itu adalah masjid tempat ibadah umat Islam, konon masjid itu terdapat di Marunda.


Nama:Treissa rany.s {eca}
Kelas:4a